Punya anak yang di diagnosa ADHD pada saat dia kelas 1 SD, tidak mudah. Banyak tantangan dan kebingungan yang harus saya hadapi. Saat di kelas 1, guru di sekolah hanya berpikir mungkin anak saya punya masalah di rumah, sehingga bermasalah di sekolah. Tetapi ketika akhirnya naik kelas 2 dan menemui guru yang baru, apa yang saya lakukan.
Saya secara aktif mulai memberi tahu ke guru kelas dan wali kelas, bahwa anak saya anak yang spesial dan tidak mungkin sama dengan anak-anak lain. Bahwa anak saya akan dengan tidak mudah mau menuruti semua kelakuan yang dilakukan anak lain. Bahwa anak saya punya jalan pikirannya sendiri.
Seharusnya, semua anak dengan ADHD maupun tidak dengan ADHD disadari bahwa mereka juga punya jalan pikirannya masing-masing, ingin di hargai dan tak ingin dibanding-bandingkan.
Setelah beberapa minggu berlalu sejak "notes" itu saya sampaikan kepada sang guru,, rupanya anak saya mulai beradaptasi, artinya, dia mulai menunjukkan perilaku kecenderungannya. Ternyata ada anak-anak lain yang di ganggu, bahkan dipukul, bahkan hingga 3 orang, bahkan itu perempuan,,,
Guru dikelasnya memberi tahu saya hanya kejadian akhir, dan tidak memberitahu apa penyebabnya. sebagai orang tua, saya meminta maaf kepada orang tua yang lain yang anaknya di ganggu anak saya.
Maka saya mulai memberitahu kepada sang guru kelas dan wali kelasnya, anak saya punya diagnosa ADHD, dan dokumen ini yang saya share :
Dari gambar tersebut, diketahui 3 besar ciri perilaku anak-anak dengan ADHD yaitu :
Seperti halnya pada gambar tersebut, ternyata selain perilaku yang jelas nampak, terdapat banyak kemungkinan-kemungkinan perilaku yang tidak muncul secara nyata. Banyak sekali hal yang ternyata kita perlu eksplorasi dari ADHD.
Kalau saja semua guru yang menangani anak-anak bermasalah mengetahui akan hal ini, tentu akan timbul kesadaran bahawa setiap anak memang spesial. Bahwa tidak semua anak yang bermasalah itu munculnya karena faktor dari luar, tetapi memang ada kondisi dalam dirinya yang sudah diatur demikian.
Saya secara aktif mulai memberi tahu ke guru kelas dan wali kelas, bahwa anak saya anak yang spesial dan tidak mungkin sama dengan anak-anak lain. Bahwa anak saya akan dengan tidak mudah mau menuruti semua kelakuan yang dilakukan anak lain. Bahwa anak saya punya jalan pikirannya sendiri.
Seharusnya, semua anak dengan ADHD maupun tidak dengan ADHD disadari bahwa mereka juga punya jalan pikirannya masing-masing, ingin di hargai dan tak ingin dibanding-bandingkan.
Setelah beberapa minggu berlalu sejak "notes" itu saya sampaikan kepada sang guru,, rupanya anak saya mulai beradaptasi, artinya, dia mulai menunjukkan perilaku kecenderungannya. Ternyata ada anak-anak lain yang di ganggu, bahkan dipukul, bahkan hingga 3 orang, bahkan itu perempuan,,,
Guru dikelasnya memberi tahu saya hanya kejadian akhir, dan tidak memberitahu apa penyebabnya. sebagai orang tua, saya meminta maaf kepada orang tua yang lain yang anaknya di ganggu anak saya.
Maka saya mulai memberitahu kepada sang guru kelas dan wali kelasnya, anak saya punya diagnosa ADHD, dan dokumen ini yang saya share :
![]() |
| Sumber : www.additutemag.com |
- Hiperaktif, ditandai dengan tidak bisa duduk diam, gelisah, banyak bicara, lari atau memanjat dengan frekuensi yang sering, selalu ingin cepat atau terburu-buru
- Implusif, ditandai dengan tidak memiliki pengendalian diri, sulit menunggu giliran, berkata tanpa berpikir, sering menggangu, suka menyela, melawan pembicaraan, mudah hilang kesabaran
- Kurang memperhatikan, ditandai dengan kacau, tidak terorganisir, tidak mengikuti instruksi/peraturan, tidak mau memperhatikan, pelupa, seperti tidak mendengarkan, sering kehilangan, sering terlambat
Seperti halnya pada gambar tersebut, ternyata selain perilaku yang jelas nampak, terdapat banyak kemungkinan-kemungkinan perilaku yang tidak muncul secara nyata. Banyak sekali hal yang ternyata kita perlu eksplorasi dari ADHD.
Kalau saja semua guru yang menangani anak-anak bermasalah mengetahui akan hal ini, tentu akan timbul kesadaran bahawa setiap anak memang spesial. Bahwa tidak semua anak yang bermasalah itu munculnya karena faktor dari luar, tetapi memang ada kondisi dalam dirinya yang sudah diatur demikian.
![]() |
| Sumber Gambar : Snapstock |

